PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL (Tanggapan Kasus 3)

 

TANGGAPAN KASUS 3 BAPAK ELING

Oleh Maria Martina Petra Rosok, S.Pd

Peristiwa

            Saat mempelajari proposal acara 17 Agustus di antara jam mengajar dan mengoreksi pekerjaan murid-murid, Bapak Eling menyadari salah seorang murid kelas 10 yang berprestasi dalam kejuaraan renang tidak mengumpulkan tugasnya. Pak Eling memanggil murid tersebut. Murid tersebut mengungkapkan pada Bapak Eling bahwa dia sebenarnya merasakan lelah dan mengantuk saat berada di dalam kelas maupun di rumah karena latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan. Bapak Eling menilai, seharusnya murid tersebut bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet.

Tanggapan 

Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah menyelesaikan dua pekerjaan sekaligus yaitu mempelajari proposal dan memeriksa pekerjaan murid. Saat memeriksa pekerjaan murid, ternyata ada seorang anak yang belum mengumpulkan tugas karena Lelah dan mengantuk akibat kelelahan latihan renang menjelang kejuaraan bulan depan. Bapak Eling justru meminta murid tersebut bekerja lebih keras lagi karena itu pilihan murid tersebut.

       Kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut adalah Kesadaran Sosial atau Sosial Awareness. Kesadaran Sosial ini merupakan keterampilan berimpati.  Bapak Eling sangat sibuk dengan pekerjaannya. Ada dua pekerjaan yang dilakukan dalam satu waktu, jelas tidak mungkin focus. Dalam keadaan seperti itu, beliau tidak memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan muridnya. Bapak Eling menuntut pada murid yang tidak mengumpulkan tugas untuk bekerja lebih keras dengan tidak melihat lagi apa yang menjadi kendalanya. Dalam kasus ini, Pak Eling harus bisa tahu tentang kesadaran sosialnya. Pak Eling harus bisa merasakan apa yang dialami oleh orang lain. Yang terjadi Pak Eling hanya melihat dari sudut pandangnya sendiri. Oleh karena itu, empati kepada murid tersebut perlu dimiliki oleh Pak Eling. Pak Eling harus bisa menempatkan dirinya pada posisi orang lain untuk melihat situasi dan kondisi murid tersebut walaupun dalam kondisi sangat sibuk dengan pekerjaannya.

Cara untuk bisa lebih tenang dalam menghadapi murid yang tidak menyelesaikan tugasnya bersamaan dengan tugas kita sendiri yang menumpuk yaitu melakukan kesadaran penuh (mindfulness) dengan teknk STOP untuk memulihkan pikiran kita sehingga kita mampu bertindak bijak dalam menghadapi murid yang sedang dalam masalah. Kita mengendalikan pikiran secara baik untuk bisa melakukan hal baik yaitu berempati terhadap murid tersebut. Dengan demikian dalam keadaan kesadaran penuh, Pak Eling bisa sadar dan focus pada situasi murid dan secara perlahan dapat memahami murid tersebut. Setia mendengar dan mencerna apa yang menjadi keluhan murid dan dengan mudah menanggapi serta mencari jalan keluar tanpa menghakimi.

Pada proses ini, secara tidak disadari, Bapak Eling mengajarkan kepada murid untuk bisa berempati pada orang lain melalui tindakannya. Keterampilan berempati merupakan keterampilan yang membantu seseorang memiliki hubungan yang hangat dengan orang lain karena empati mengarahkan kita untuk mengurangi focus pada diri sendiri melainkan belajar merespon orang lain. Dalam kasus ini, Pak Eling sudah berusaha untuk mengurangi focus pada diri sendiri dan berusaha untuk  lebih perhatian dengan apa yang dialami oleh murid atlet tadi. Cara menunjukan empati Pak Eling dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan sederhana. Dengan demikian Pak Eling bisa merasakan apa yang sedang dialami oleh murid tadi.

       Langkah yang bisa dilakukan oleh Pak Eling untuk melatih empati dalam diri yaitu dengan menaruh perhatian pada perasaan murid atlet itu, berpikir sebelum berbicara dan melakukan sesuatu, meyakini bahwa tidak ada satupun orang di dunia yang sama, dan menghargai orang lain meskipun berbeda pandangan.

       Seandainya saya adalah Bapak Eling, yang saya lakukan adalah melakukan relaksasi otak kesadaran penuh (mindfulness) dengan Teknik STOP, dan menyadari akan kesadaran sosial untuk diwujudnyatakan dalam bentuk berempati kepada murid dan mengajak murid itu berdialog, bersama murid melakukan relaksasi /kesadaran penuh (mindfulness) dengan tekni STOP agar anak juga bisa memulihkan keadaanya sendiri,  focus pada situasinya dan juga berempati pada orang lain . Menanyakan beberapa hal tentang perasaannya juga tentang cara menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi murid apapun kondisinya. Saya juga akan menyelesaikan tugas tambahan di luar jam mengajar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL (Tanggapan Kasus 5 Bapak Eling)

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL (Tanggapan Kasus 1 Pak Eling)