PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL (Tanggapan Kasus 5 Bapak Eling)
Kasus
Setelah bekerja selama 5 tahun di
sekolah yang sama, Bapak Eling merasa mulai kewalahan dengan berbagai tanggung
jawab tambahan yang harus dijalankan. Bapak Eling mendapatkan tanggung jawab
ekstra karena dipercaya oleh kepala sekolah. Kepala sekolah melihat pengalaman
Bapak Eling sudah jauh lebih banyak dibandingkan guru-guru yang lain. Itu
sebabnya, Bapak Eling diminta untuk menjadi penanggung jawab
beberapa acara penting di sekolah, menjadi wakil sekolah di forum
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Awalnya Bapak Eling merasa tugas
tambahan tersebut sangat menantang. Namun saat ini, dia tidak merasa tertantang
lagi. Ditambah dirinya merasa bahwa akhir-akhir ini, kinerjanya sebagai guru
juga semakin menurun. Karena itu, Bapak Eling terpikir untuk menulis surat
pengunduran diri.
Tanggapan
Sudah
hampir 5 tahun, Bapak Eling bekerja sebagai guru di sekolah itu dengan beban
kerja lebih banyak karena kepala sekolah melihat kemampuan Bapak Eling yang
sudah banyak pengalaman. Awalnya Bapak Eling merasa tugas
tambahan tersebut sangat menantang. Namun pada akhirnya dia
tidak merasa tertantang lagi. Pak Eling merasa kinerjanya sebagai guru semakin menurun.
Karena itu, Bapak Eling terpikir untuk menulis surat pengunduran diri.
Pada kasus 5
kali ini, kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut
adalah Pengambilan Keputusan yang Bertanggung jawab. Collaborative
for Academic, Sosial, dan emotional Leraning (CASEL) menyatakan bahwa
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab adalah kemampuan seseorang untuk
membuat pilihan-pilihan yang konstruktif terkait dengan prilaku pribadi serta
interaksi sosial berdasarkan standar etika pertimbangan keamanan dan keselamatan
serta norma sosial. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab adalah
kemampuan yang bisa dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan sejak dini
untuk bisa menjadikan orang lebih bertanggung jawab. Kemampuan ini dapat
dilatih dan latihan tersebut berupa mengevaluasi situasi, menganalisi
alternatif pilihan mereka, mempertimbangkan konsekuansi dari masing-masing
pilihan terhadap diri sendiri dan orang lain.
Pada saat menerima tugas apapun, Pak
Eling tidak memperhitungkan kelemahan dan kelebihan jika ia mengikuti banyak
kegiatan. Ini berarti Pak Eling dalam mengambil keputusan kurang bijak, ia
hanya melihat kemampuan dirinya tetapi pada akhirnya kegiatan-kegiatan tersebut
menjadi biasa-biasa saja. Bapak Eling
menyadari apa yang dia lakukan selama ini membuat kinerjanya sangat menurun.
Oleh karena itu, untuk menumbuhkan
kemampuan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, Pak Eling perlu
melakukan strategi sederhana yaitu dengan menggunakan POOCH; Problem (masalah),
Options (Alternatif pilihan), Outcomes (hasil atau konsekuensi), Choices (Keputusan
yang diambil). Kerangka sederhana ini dapat membantu Pak Eling dalam mengambil
keputusan. Dalam proses POOCH, Pak Eling dapat mengerjakannya menggunakan
daftar dan menganalisis sesuai dengan pion-poin POOCH. MIsalnya, dengan melihat
realita, harapan dan analisis penyebabnya dari setiap poin POOCH tersebut dan juga
pertanyaan-pertanyaan pembantu untuk menemukan jawaban dari realita yang
dialami oleh Pak Eling. Pertanyaan tersebut menjadi panduan.
Saya coba memaparkan uraian tentang
POOCH yang bisa dilakukan oleh Pak Eling. Problem /masalah pertanyaannya
Apa masalahnya? Apa penyebabnya? Menganalisis penyebabnya yaitu belum
mampu menentukan prioritas, ingin semua ada dalam kendali, belum memiliki
keterampilan komunikasi meminta bantuan dan menolak tugas yang terus diberikan.
Options pertanyaannya Apa saja
yang dapat dilakukan? Mencari informasi tentang skala prioritas,
percaya pada orang lain, belajar berkomunikasi. Outcomes pertanyaannya
Apa saja kemungkinan yang dapat terjadi? Menyediakan waktu lebih banyak untuk belajar dan dapat menentukan skala proiritas yang berguna
untuk diri sendiri dan orang lain. Choices
pertanyaannya Apa keputusan yang dapat diambil? Mempertimbangkan
konsekuensi mengambil pilihan belajar yang akan berdampak pada kualitas
pengajaran dan pengelolaan tugas tambahan yang akan datang. Di bagian akhir Pak Eling dapat membuat refleksi
Bagaimana berjalannya keputusan yang diambil? Perlu merefleksikan diri untuk
mengetahui keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Kerangka kerja POOCH ini dapat efektif jika dikerjakan dengan tenang dan
jujur melihat situasi riil. Teknik STOP dapat membantu Pak Eling bersikap
tenang dan rileks saat mengevaluasi situasi dan mengerjakan proses pengambilan
keputusan dengan kerangka POOCH. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kesadaran
penuh untuk mencapai keberhasilan dalam pengambilan keputusan yang bertanggung
jawab.
Jika saya
adalah Bapak Eling, yang saya lakukan adalah melakukan kesadaran penuh untuk
memulihkan pikiran, lalu mencoba untuk melihat dan melakukan cara pengambilan
keputusan dengan Teknik Pooch. Lalu, bertemu kepala sekolah untuk konsultasi
menggunakan kemampuan komunikasi, juga berbagi peran dengan guru lain
berkolaborasi menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tambahan tersebut.
Cek Kasus Bapak Eling lainnya
Komentar
Posting Komentar