PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL (Tanggapan Kasus 5 Bapak Eling)

TANGGAPAN KASUS 5 BAPAK ELING

Oleh Maria Martina Petra Rosok, S.Pd


Kasus 

       Setelah bekerja selama 5 tahun di sekolah yang sama, Bapak Eling merasa mulai kewalahan dengan berbagai tanggung jawab tambahan yang harus dijalankan. Bapak Eling mendapatkan tanggung jawab ekstra karena dipercaya oleh kepala sekolah. Kepala sekolah melihat pengalaman Bapak Eling sudah jauh lebih banyak dibandingkan guru-guru yang lain. Itu sebabnya, Bapak Eling diminta untuk menjadi penanggung jawab beberapa  acara penting di sekolah, menjadi wakil sekolah di forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Awalnya Bapak Eling merasa tugas tambahan tersebut sangat menantang. Namun saat ini, dia tidak merasa tertantang lagi. Ditambah dirinya merasa bahwa akhir-akhir ini, kinerjanya sebagai guru juga semakin menurun. Karena itu, Bapak Eling terpikir untuk menulis surat pengunduran diri. 


Tanggapan          

             Sudah hampir 5 tahun, Bapak Eling bekerja sebagai guru di sekolah itu dengan beban kerja lebih banyak karena kepala sekolah melihat kemampuan Bapak Eling yang sudah banyak pengalaman. Awalnya Bapak Eling merasa tugas tambahan tersebut sangat menantang. Namun pada akhirnya dia tidak merasa tertantang lagi. Pak Eling merasa  kinerjanya sebagai guru semakin menurun. Karena itu, Bapak Eling terpikir untuk menulis surat pengunduran diri. 

            Pada kasus 5 kali ini, kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan  Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut adalah Pengambilan Keputusan yang Bertanggung jawab. Collaborative for Academic, Sosial, dan emotional Leraning (CASEL) menyatakan bahwa pengambilan keputusan yang bertanggung jawab adalah kemampuan seseorang untuk membuat pilihan-pilihan yang konstruktif terkait dengan prilaku pribadi serta interaksi sosial berdasarkan standar etika pertimbangan keamanan dan keselamatan serta norma sosial. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab adalah kemampuan yang bisa dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan sejak dini untuk bisa menjadikan orang lebih bertanggung jawab. Kemampuan ini dapat dilatih dan latihan tersebut berupa mengevaluasi situasi, menganalisi alternatif pilihan mereka, mempertimbangkan konsekuansi dari masing-masing pilihan terhadap diri sendiri dan orang lain.

            Pada saat menerima tugas apapun, Pak Eling tidak memperhitungkan kelemahan dan kelebihan jika ia mengikuti banyak kegiatan. Ini berarti Pak Eling dalam mengambil keputusan kurang bijak, ia hanya melihat kemampuan dirinya tetapi pada akhirnya kegiatan-kegiatan tersebut  menjadi biasa-biasa saja. Bapak Eling menyadari apa yang dia lakukan selama ini membuat kinerjanya sangat menurun.

            Oleh karena itu, untuk menumbuhkan kemampuan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, Pak Eling perlu melakukan strategi sederhana yaitu dengan menggunakan POOCH; Problem (masalah), Options (Alternatif pilihan), Outcomes (hasil atau konsekuensi), Choices (Keputusan yang diambil). Kerangka sederhana ini dapat membantu Pak Eling dalam mengambil keputusan. Dalam proses POOCH, Pak Eling dapat mengerjakannya menggunakan daftar dan menganalisis sesuai dengan pion-poin POOCH. MIsalnya, dengan melihat realita, harapan dan analisis penyebabnya dari setiap poin POOCH tersebut dan juga pertanyaan-pertanyaan pembantu untuk menemukan jawaban dari realita yang dialami oleh Pak Eling. Pertanyaan tersebut menjadi panduan.

            Saya coba memaparkan uraian tentang POOCH yang bisa dilakukan oleh Pak Eling. Problem /masalah pertanyaannya Apa masalahnya? Apa penyebabnya? Menganalisis penyebabnya yaitu belum mampu menentukan prioritas, ingin semua ada dalam kendali, belum memiliki keterampilan komunikasi meminta bantuan dan menolak tugas yang terus diberikan.  Options pertanyaannya Apa saja yang dapat dilakukan? Mencari informasi tentang skala prioritas, percaya pada orang lain, belajar berkomunikasi. Outcomes pertanyaannya Apa saja kemungkinan yang dapat terjadi? Menyediakan waktu lebih banyak  untuk belajar dan  dapat menentukan skala proiritas yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain.    Choices pertanyaannya Apa keputusan yang dapat diambil? Mempertimbangkan konsekuensi mengambil pilihan belajar yang akan berdampak pada kualitas pengajaran dan pengelolaan tugas tambahan yang akan datang.  Di bagian akhir Pak Eling dapat membuat refleksi Bagaimana berjalannya keputusan yang diambil? Perlu merefleksikan diri untuk mengetahui keberhasilan dalam mencapai tujuan.

            Kerangka kerja POOCH ini dapat  efektif jika dikerjakan dengan tenang dan jujur melihat situasi riil. Teknik STOP dapat membantu Pak Eling bersikap tenang dan rileks saat mengevaluasi situasi dan mengerjakan proses pengambilan keputusan dengan kerangka POOCH. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kesadaran penuh untuk mencapai keberhasilan dalam pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

            Jika saya adalah Bapak Eling, yang saya lakukan adalah melakukan kesadaran penuh untuk memulihkan pikiran, lalu mencoba untuk melihat dan melakukan cara pengambilan keputusan dengan Teknik Pooch. Lalu, bertemu kepala sekolah untuk konsultasi menggunakan kemampuan komunikasi, juga berbagi peran dengan guru lain berkolaborasi menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tambahan tersebut.


Cek Kasus Bapak Eling lainnya

Kasus 1

Kasus 2

Kasus 3

Kasus 4 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL (Tanggapan Kasus 3)

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL (Tanggapan Kasus 1 Pak Eling)