TUGAS 1.2.a.6  REFLEKSI TERBIMBING

 REFLEKSI DIRI BERDASARKAN

PERAN DAN NILAI GURU PENGGERAK

Disusun Oleh

CGP Angkatan 3 Kabupaten Nagekeo

Maria Martina Petra Rosok, S.Pd

 

 

Sebuah perjalanan hidup yang dirasakan setiap orang berbeda-beda. Pengalaman demi pengalaman mengajarkan kita untuk selalu berusaha berbuat hal yang baik. Pengalaman yang tidak enak pun akan menjadi pengalaman yang baik jika kita ,menyadari bahwa yang tidak menyenangkan itu tak mau diulangi lagi sehingga kita pasti berusaha untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dalam mengahadapi persoalan.

 

Pengalaman saya ketika masih di bangku sekolah dasar pun ada yang masih saya ingat. Karena bakat seni sudah saya miliki, sehingga mata pelajaran kesenian menjadi favorit ketika itu. Ilmu pengetahuan mata pelajaran Kesenian ada yang saya ingat sampai sekarang. Awal saya menjadi guru, tak punya bekal untuk saya jadikan bahan ajar. Buku pun tak ada. Waktu itu belum mengenal laptop, dan jaringan internet. Saya diberi kesempatan untuk bisa mengajar Kesenian. Dengan ilmu pengetahuan yang ada, ternyata saya bisa melakukan itu bahkan nyaris tanpa salah. Saya didampingi oleh guru senior. Beliau tidak meragukan soal pengetahuan yang saya berikan ke anak didik. Sebagai guru baru, banyak yang harus saya pelajarai dari guru-guru senior. Dari pengalaman ini, saya pastikan  Pengalaman adalah guru sepanjang masa’. Saya mampu mengingat apa yang pernah saya dapatkan. Mengapa? Ini jadi bahan refleksi saya.

 

Sebagai guru, saat ini alangkah baiknya kita memberi kesempatan kepada anak untuk mengalami hal menyenangkan sambil berproses untuk bisa memahami sebuah konsep ilmu pengetahuan. Kita memberi ruang yang cukup kepada anak untuk bisa berekspresi dalam jalur disiplin yang tidak terlalu ketat. Berikan anak pengalaman belajar yang menyenangkan untuk bisa membuat anak itu tetap mengingat samapai kapanpun. Guru, harus mampu memberi petunjuk melalui sikap dan tingkah laku yang baik. Guru sebagai panutan memberi contoh yang baik pula. Usaha yang dilakukan seorang guru untuk menata prilaku anak harus secara sadar dan terkonsep dengan baik. Guru dengan karakter yang baik akan melestarikan nilai budaya ditengah masyarakat melalui anak didik.

 

Guru Penggerak juga mempunyai tujuan bersama yaitu mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Untuk itu, sebagai Calon Guru Penggerak, harus mampu memahami dan mengaplikasikan dalam setiap tugas dan tanggung jawabnya arti Peran dan Nilai-nilai Guru Penggerak sehingga Profil Pelajar Pancasila dapat terwujud. Nilai-nilai tersebut yaitu: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif , dan Berpihak pada murid. Sedangkan Peran Guru Penggerak yaitu: Menjadi pemimpin pembelajaran, Menggerakan komunitas praktisi, Menjadi Coach bagi guru lain, Mendorong kolaborasi antar guru, dan Mewujudkan Kepemimpinan murid.

 

1.     Nilai diri saya berdasarkan Peran dan Nilai Guru Penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. Dalam menjalankan kegiatan belajar di sekolah, nilai-nilai yang sudah saya lakukan hampir semua tetapi tidak menjadi rutin.

 

2.     Yang saya rasakan setelah mengetahui nilai dari Guru Penggerak yaitu merasa senang karena hampir semua nilai Guru Penggerak sudah pernah saya lakukan.ada juga perasaan bersalah terhadap diri saya sendiri dan bersalah pada anak didik karena ternyata selama ini masih banyak kekurangan dan kelemahan saya dalam menjalankan tugas dan kewajiban saya sebagai guru. Nilai-nilai Guru Penggerak sudah saya lakukan tetapi belum maksimal. Setiap kegiatan saya masih melakukan pertimbangan untung dan ruginya. Pada hal jika seorang guru melakukan kegiatan menjalankan tugasnya, iklas menjadi hal utama tanpa tuntutan pribadi. Melakukan sesuatu tanpa berpikir saya dapat apa. Saya sering mengikuti kegiatan atas inisiatif sendiri. Begitu juga  dalam melakukan kegiatan mandiri, kadang sedikit egois misalnya saat mengikuti belajar mandiri untuk pengembangan diri, jika mengajak guru lain ikut, tetapi kadang tidak mendampingi sampai tuntas karena beberapa alasan. Sikap dan prilaku terkadang tidak berpihak kepada anak. Terlalu menuntut anak harus sesuai dengan  kehendak kita. Kita sedikit memaksa anak untuk melakukan kegiatan yang anak sendiri tidak mampu. Ini disebabkan karena kurang menganalisis kebutuhan dan kemampuan anak tersebut. Saya juga tidak rutin untuk melakukan refleksi. Pada hal jika kita secara rutin melakukan refleksi berarti kita belajar dari pengalaman untuk berusaha melakukan perubahan ke arah yang labih baik. Sedangkan kegiatan kolaborasi sering dilakukan dan saya merasa sudah melakukan dengan baik. Namun kadang masih ada guru yang belum sepenuhnya mengikuti karena belum merasa perlu tentang pengembangan diri melalui berbagai kegiatan yang menunjang pembelajaran di kelas.

 

3.     Nilai diri Guru Penggerak yang sudah saya miliki sekarang yaitu:

1)     Mandiri

Ada banyak hal yang saya lakukan secara mandiri dan salah satunya tujuannya adalah mengembangkan  diri melalui kegiatan yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab saya sebagai guru. Kegiatan tersebut berupa bimtek, lokakarya, workshop, seminar, KKG sekolah dan gugus, baik secara virtual maupun secara tatap muka langsung. Dalam mengikuti kegiatan-kegiatan itu saya ditugaskan oleh sekolah, atau Dinas Pendidikan dan banyak juga karena inisiatif sendiri. Saya merasa penting karena bayak hal yang bisa kita dapatkan dan kita  lakukan di kelas setelah belajar melalui kegiatan tersebut. Manfaat mengikuti kegiatan adalah menambah wawasan, menumbuhkan rasa percaya diri, dan memperbanyak pengalaman sehingga dari pengalaman tersebut dapat diterapkan ketika kita sudah berhadapan dengan anak didik.

 

 

2)     Reflektif

Kegiatan Pendidikan Guru Penggerak selama ini telah menyadarkan saya arti penting sebuah refleksi diri. Kita secara rutin melakukan refleksi untuk dapat melihat dan menganalisi proses kegiatan dan hasil untuk pengembangan kegiatan selanjutnya. Dengan begitu melakukan refleksi berarti belajar dari pengalaman yang barusan kita alami. Dalam kegiatan refleksi kita bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan dan pada akhirnya bisa menjadi bahan pertimbangan untuk bisa memperbaiki diri dan orang lain.

 

3)     Kolaboratif

Nilai kolaboratif juga sudah sering saya lakukan bersama rekan guru lain misalnya dalam kegiatan KKG sekolah, kami selalu melaksanakan kegiatan bersama. Dalam kegiatan ini kolaborasi bisa terjadi bersama rekan guru lain dan  bersama anak.

 

4)     Inovatif

Inovatif merupakan nilai yang sudah saya lakukan juga tetapi masih belum menjadi sebuah kebutuhan penting dalam melakasanakan pemebelajaran.

5)     Berpihak pada murid

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah, saya sudah lakukan tetapi tidak wajib. Saya masih sering memaksakan kehendak kepada anak didik. Tetapi, setelah saya mengetahui tentang nilai Guru Penggerak, pikiran saya berubah dan sikap saya terhadap anak untuk saat ini juga mulai lebih perhatian. Saya tidak marah jika anak melakukan kesalahan tetapi mencoba dengan bertanya tentang mereka dan memberikan anak rasa percaya diri dengan tutur kata kita.



4.     Di antara nilai-nilai yang sudah dipelajari, nilai yang perlu saya kuatkan adalah refleksi dan inovatif.

      Refleksi adalah sebuah kegiatan di mana kita melihat pengalaman yang sudah kita lalui dengan memperhatikan kelebihan dan kekurangannya. Dalam refleksi kita melihat diri kita ada di sisi mana. Sisi baik atau sisi yang kurang baik. Saat itu juga kita mengambil keputusan untuk bisa mengembangkan sisi baik dan memperbaiki sisi yang kurang baik. Refleksi adalah salah satu cara belajar memperbaiki diri yang paling mudah dilakukan dan dan bisa secara terus-menerus.

            Inovatif merupakan kemampuan guru menciptakan ide baru secara tepat guna. Semoga hal ini bisa saya lakukan dengan baik. Cara terbaik adalah belajar dan terus belajar melalui berbagai media yang saat ini sudah disediakan misalnya, laptop, handphone, jaringan internet, televisi, dengan berbagai aplikasi.

5.     Saya rasakan setelah mengetahui peran dari seorang Guru Penggerak

Untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila dibutuhkan komitmen seorang Guru Penggerak dengan memahami dan melaksanakan perannya sebagai Guru Penggerak. Peran Guru Penggerak antara lain:

1)     Menjadi pemimpin pembelajaran

2)     Menggerakan komunitas praktisi

3)     Menjadi coach bagi guru lain

4)     Mendorong kolaborasi antar guru

5)     Mewujudkan kepemimpinan murid

      Yang saya rasakan setelah mengetahui tentang Peran Guru Penggerak yaitu senang dan Bahagia karena ternyata peran tersebut sudah dilakukan saat saya berada di sekolah bersama rekan guru dan anak didik. Saya bahagia bisa terlibat dalam kegiatan guru karena bisa berkolaborasi dan saling belajar satu sama lain. Saya bisa menjadi coach bagi guru lain. Namun dalam pelakasanaanya, masih belum sesuai dengan tuntutannya. Saya bertekad untuk bisa mengikuti sambil berlatih untuk bisa mengikuti dan melaksanakan. Mencoba semua kegiatan berpusat pada anak.

 

6.     Yang bisa saya lakukan untuk menguatkan peran dan nilai Guru Penggerak

Belajar dan terus belajar secara mandiri, terlibat dalam kegiatan guru dan berbagai dengan rekan guru lain tentang hal posotif yang saya miliki. Menumbuhkan motivasi diri, mebangun komunikasi, dan berkolaborasi, belajar dan berbagi.

 

7.     Yang menghambat saya dalam memperkuat peran dan nilai Guru Penggerak dalam diri saya adalah…

a.      Kurang percaya diri

b.     Mengatur waktu secara professional. Ada banyak kegiatan yang saya lakukan. Dengan aktivitas yang begitu banyak saya harunya bisa mengatur waktu dengan baik.

 

Demikian Refleksi saya kali ini. Semoga bermanfaat.

 

 

Salam Guru Penggerak

Salam Merdeka Belajar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL (Tanggapan Kasus 3)

PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL (Tanggapan Kasus 5 Bapak Eling)

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL (Tanggapan Kasus 1 Pak Eling)