Refleksi Minggu Ke-2 FILOSOFI PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA
Refleksi Minggu Ke-2(1.1.a.10.2)Refleksi Minggu Ke-2
Oleh Maria Martina Petra Rosok, S.Pd
REFLEKSI FILOSOFI PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA
Memasuki minggu kedua, saya masih mempelajari materi filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara melalui kegiatan lanjutan yaitu : Refleksi terbimbing, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman dan Koneksi antar materi serta mulainya aksi nyata di kelas dan sekolah. Dalam kegiatan tersebut, akhirnya saya memahami bahwa dalam proses pendidikan, filosofi yang dikemukakan oleh Ki Hadjar Dewantara merupakan dasar yang harus dipahami oleh setiap insan Pendidikan dan diimplementasikan di setiap proses kegiatan pendidikan baik formal maupun non formal.
Pengetahuan yang saya dapatkan adalah Tujuan Pendidikan
menurut KGD mengacu pada anak sebagai sosok yang perlu mendapat perhatian
khusus dan penanganan yang layak sehingga masa tumbuh kembang anak menjadikan
pengalaman belajar yang menyenangkan. Pendidikan sebagai tempat persemaian
bibit-bibit budaya. Pembiasaan hal positif bisa dilakukan dalam dunia
Pendidikan. Nilai-nilai budaya dikembangkan melalui proses pembelajaran yang
langsung dialami oleh siswa. Dengan demikian, Pendidikan juga menjadi kunci
utama manusia yang beradap. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak terlepas dari
hidup bersama dilingkungan keluarga dan masyarakat. Pembiasaan tata krama
kesopanan dibentuk dalam proses pembelajaran sehingga karakter baik anak bisa
terwujud secara nyata dalam tingkah laku sehari-hari baik di rumah, sekolah,
atau dimana saja anak berada.
Hal lain yang saya dapatkan juga adalah ‘Berhamba
pada anak’. Berhamba dapat diartikan
sebagai pelayanan yang baik. Guru harus jadi pelayan bagi anak dalam menemukan
identitas pribadinya agar bisa tumbuh menjadi anak yang merdeka dalam melakukan
kegiatan belajar. Kodrat anak jangan diabaikan. Untuk bisa melakukan
pembelajaran yang baik, dan berhasil ada hal yang penting yang perlu
diperhatikan yaitu kodrat anak. Memahami kodrat anak menjadi penting karena
penerapan ilmu pengetahuan tidak bisa menggunakan paksaan. Kemampuan anak perlu
diidentifikasi. Melalui survei yang bisa dijadikan bahan pertimbangan. Anak
bertumbuh dan berkemabng sesuai dengan karakteristiknya.
Sebagai guru juga harus bisa memberi teladan,
memberi semangat kepada anak didik sehingga mereka bisa mengikuti dengan baik
kebiasaan baik. Prilaku baik akan menjadi contoh bagi anak-anak yang sifatnya
meniru. Guru menjadi model yang bisa diikuti oleh anak didik. Prilaku dan tata
krama bisa dibentuk dari awal sehingga pembiasaan yang dilakukan secara
kontinyu bisa berdampak pada kebiasaan anak secara bertahap.
Melalui kegiatan elaborasi saya mendapat pengalaman
dari Ki Priyo Dwiarso tentang kisah KHD yang luar biasa. Berhamba pada anak
dengan tidak menuntut apapun. Anak tidak diberikan hukuman fisik. Dengan
disiplin membantu menata prilaku anak. Pendidikan itu memuliakan anak. Hubungan orang
tua, sekolah dan masyarakat membuat Pendidikan dapat berjalan dengan baik. Guru
harus mengenal orang tua.
Informasi yang saya dapatkan selain Ki Priyo
Dwiarso adalah Bapak Simon Rafael sebagai Instruktur. Beliau memaparkan tentang
dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Perasaan saya setelah melakukan pembelajaran minggu ini adalah semakin percaya diri untuk tetap mengedepankan anak didik karena tugas guru sebagai pendamping anak di sekolah. Ada banyak salah yang telah kita lakukan di sekolah karena kita belum tahu tentang arti penting Pendidikan seperti yang dikemukakan oleh KHD. Sikap prilaku saya jadi berubah setelah saya tahu betul tentang filosofi Pendidikan KHD. Saya lebih memperhatikan kebutuhan anak, dan selalu ingat tentang kodrat anak. Kita tidak perlu memaksa kehendak, tetapi dengan menjunjung keberadaan anak, kitab isa memberikan ruang untuk bebas beraktivitas dengan memperhatikan tata krama yang baik.
Setelah pembelajaran minggu ini saya akhirnya mampu menyadari filosofi Pendidikan KHD tidak hanya sebatas kalimat tetapi diterapkan dalam setiap kegiatan di sekolah bersama anak. Perencanaan pembelajaran yang saya kerjakan selalu teringat filosofi KHD sehingga sudah mulai berubah pola piker dan cara pembelajaran di kelas. Langkah awal saya dalam implementasi filosofi Pemikiran KHD adalah mendata anak/identifikasi, dan melakukan aktivitas menyusun kontrak belajar bersama anak. Pengalaman menjadi guru terbaik bagi setiap guru. Dari pengalaman kita selalu melihat apa kelebihan dan kekurangannya dan dijadikan bahan untuk selalu memperbaiki diri. Penerapan filosofi pemikiran KHD adalah pengalaman menarik sehingga kita mampu melakukan hal baikmbersama anak didik.
Setelah
melakukan pembelajaran minggu ini, target saya berikutnya adalah merancang
pembelajaran yang berpihak pada anak dengan menonjolkan kepemimpinan murid agar
anak dengan kemampuannya bisa menggunakan kesempatan ini untuk melatih diri dan
terbiasa untuk mandiri.
Komentar
Posting Komentar